Sabtu, 11 Juni 2011

semoga bermanfaat ya!!!!!!!!!!!!!!


M A K A L A H
POLUSI SUARA DAN
BIOTEKNOLOGI TRADISIONAL TAPE SINGKONG

 








Disusun Oleh :
FANI DESY LESTARY
Kelas : X-1
No. Abs : 10




SMA NEGERI 3 PAMEKASAN
2011
POLUSI SUARA
Bab I
Pendahuluan
1.1.  Latar Belakang
Telah kita ketahui, saat ini kita lebih banyak dieksploitasi dengan terlalu banyak suara lebih dari masa apapun dalam sejarah. Kehidupan modern sepertinya jadi perjuangan yang tak berkesudahan untuk melawan hiruk-pikuk yang kian meningkat. Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang peliharaan, suara AC, televisi, dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita juga mendengar keriuhan proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang melintas, musik yang dinyalakan orang lain mengguanakan pengeras suara, dan masih banyak lagi.
Sekitar 16,8 persen dari total penduduk Indonesia mengalami gangguan pendengaran pada 1996. Survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia terhadap 20.000 orang di tujuh provinsi itu mencatat bahwa sekitar 38 juta penduduk Indonesia terganggu pendengarannya.
Melihat hasil penelitian dari berbagai ahli dan penemuan dalam kehidupan sehari-hari tentang dampak kebisingan atau polusi suara inilah seharusnya diambil langkah-langkah yang tepat untuk menanggulangi salah satu polusi yang dianggap tidak begitu berdampak dibanding dengan polusi air, tanah dan udara yang sekarang ini dengan jelas terlihat dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dalam makalah ini penulis ingin menyajikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan polusi suara. Selain itu, penulis juga akan menguraikan bagaimana cara untuk menanggulangi polusi suara yang efeknya secara tidak sadar telah menggangu kehidupan manusia.

1.2.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang masalah antara lain :
1.      Apa yang dimaksud dengan polusi suara?
2.      Apa penyebab polusi suara?
3.      Apa akibat yang ditimbulkan oleh polusi suara?
4.      Bagaimana solusi untuk menangani polusi suara?

1.3.  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu untuk mengetahui :
1.      Definisi dari polusi suara.
2.      Penyebab terjadinya polusi suara.
3.      Akibat yang ditimbulkan dari polusi suara.
4.      Bagaimana solusi menangani polusi suara.
1.4.   Batasan Masalah
Dalam makalah ini terbatas hanya pada definisi polusi suara, penyebab plusi suara, akibat dari polusi, dan solusi penanganan polusi suara.
Bab II
Pembahasan
2.1.  Definisi Polusi Suara
Menurut Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 desinisi polusi atau polusi lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Bunyi atau suara tekanan bolak-balik dan kumpulan molekul dalam medium elastik, yang terdeteksi oleh penerima sebagai perubahan tekanan. Struktur dalam telinga dan juga kebanyakan alat penerima yang dibuat oleh manusia sensitif terhadap perubahan tekanan suara ini. Atau juga kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara. Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel. Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya.
Jadi, Suara yang dapat menimbulkan kebisingan adalah bunyi yang melampaui 80 dB, suara inilah yang merupaka polusi suara. Polusi suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.

2.2.  Penyebab Polusi Suara
Polusi suara dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain :
1.      Suara kendaraan, seperti Kereta Api (95 dB), Mesin Motor (105 dB), Pesawat Jet (150 dB), dll.
2.      Suara mesin-mesin dalam alat-alat rumah tangga, seperti Mixer, Blender, AC, Televisi, Radio, dll.
3.      Suara MP3 menggunakan earphone maupun headshet yang suaranya langsung kegendang telinga.
4.      Suara orang bertengkar.
5.      Suara binatang-binatang peliharaan, seperti Anjing, Kambing, Sapi, Ayam, Burung, dll.
6.      Suara binatang-binatang dipasar binatang maupun pet shop.
7.      Suara keramaian di pasar tradisional.
8.      Suara bising yang berasal dari saluran udara, kipas angin besar, kompresor, trafo, dan pompa yang digunakan pabrik, hotel, apartement dan perkantoran.
9.      Bunyi pemutar suara yang menggunakan sound dari toko penjual kaset, konser musik atau karauke.
10.  dll.



2.3.  Akibat Polusi Suara
Akibat yang ditimbulkan oleh polusi suara, antara lain :
1.    Kurangnya pendengaran atau menderita ketulian karena keseringan mendengarkan suara yang keras.
2.    Menimbulkan tekanan psikologis termasuk stres karena capek mendengarkan kebisingan terus-menerus.
3.    Memicu hipertensi karena terpicu oleh emosi.
4.    Menyebabkan gangguan tidur karena mendengarkan suara kebisingan.
5.    Menyebabkan sakit kepala atau pusing karena kepala penat dengan suara bising.
6.    Memicu tekanan darah tinggi karena selalu merasa tertekan ketika mendengar suara bising.
7.    Dapat merentangkan hubungan silaturahmi karena seseorang menyetel musik keras yang dapat mengganggu ketenangan orang lain.
8.    Mengubah irama detak jantung yang dapat memicu serangan jantung
9.    Resiko bagi penderita serangan jantung karena akan mengakibatkan kematian.
10.    dll.

2.4.  Solusi Mengatasi Polusi Suara
Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengatasi akibat yang ditimbulkan oleh polusi suara, diantaranya yaitu :
1.      Kurangi penggunaan alat-alat yang dapat menimbulkan polusi suara.
2.      Pergi ke daerah yang tingkat kebisingannya rendah, seperti refreshing ke gunung, tepi pantai atau daerah-daerah pedesaan.
3.      Bila menghidupkan musik hendaknya jangan terlalu nyaring dan tahu waktu.
4.      Hendaknya lebih sabar menghadapi kebisingan.
5.      Gunakan pelindung telinga atau ear plug atau flat attenuator yang biasa digunakan oleh teknisi musik saat menyiapkan konser.
6.      Bagi produsen-produsen kendaraan bermotor hendaknya mengeluarkan standar kebisingan pada produknya.
7.      Pemeriksaan KIR atau KTI yang dilakukan oleh Pemda, hendaknya memeriksa suara kendaraan bermotor dengan seksama. Karena selama ini, pemeriksaan KIR atau KTI hanya seputar gas emisinya.
8.      dll.










Bab III
Penutup
3.1.  Kesimpulan
Kehidupan modern saat ini sepertinya menjadi perjuangan yang tidak ada habisnya untuk melawan dampak dari yang setiap kita lakukan termasuk suara yang menjadi alat komunikasi kita.
Polusi suara merupakan suatu yang sangat penting untuk dibahas karena dampaknya akan fatal yakni juga dapat menyebabkan kematian. Polusi suara bersumber dari kegiatan kita sehari-hari dan juga alam. Dari kegiatan kita contohnya penggunaan kendaraan bermotor, penggunaan alat-alat rumah tangga, dll. Yang bersumber dari alam seperti suara petir, gemuruh air laut karena angin, dll.
Polusi suara adalah polusi yang berasal dari suara atau bunyi yang menimbulkan kebisingan yang  dampaknya menimbulkan gangguan fisiologis maupun psikologis. Banyak gangguan yang diakibatkan oleh polusi suara diantaranya dari kurangnya kepekaan telinga dalam mendengar, dapat menimbulkan stres, dapat merubah irama detak jantung yang dapat memicu terserang serangan jantung dan bila tidak cepat diatasi maka akan menyebabkan kematian, dll.
Untuk itu, kita perlu mencegah hal itu sebelum terjadi. Karena mencegah lebih baik dari pada mengobati. Dan bila dampak polusi suara telah terjadi kita perlu mengatasi dengan cepat agar tidak semakin berbahaya. Ada banyak cara untuk mencegah dan menanggulangi dampak polusi suara,  Kurangi penggunaan alat-alat yang dapat menimbulkan polusi suara. Pergi ke daerah yang tingkat kebisingannya rendah, seperti refreshing ke gunung, tepi pantai atau daerah-daerah pedesaan. Bila menghidupkan musik hendaknya jangan terlalu nyaring dan tahu waktu.

3.2.  Saran
Hendaknya kita dapat menjaga indera pendengaran yang telah dikaruniakan Allah Swt. kepada kita semata-mata untuk membantu kegiatan-kegiatan dipermukaan bumi. Allah Swt. telah bermurah hati memberikan kita telinga untuk membantu kita dalam menjalankan kewajiban kita sebagai hamba-Nya dan sebagai khalifah di bumi. Dan tugas kita menjaga telinga yang kita punya sebaik mungkin, menggunakannya dalam batas sewajarnya dan halal.
Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga telinga kita dari dampak-dampak polusi suara yang berakibat fatal. Gunakanlah cara yang menurut kita baik untuk diri kita sendiri karena sesungguhnya yang kita lakukan akan berakibat kepada kita sendiri. Jagalah indera pendengaran yang telah dianugerahkan Allah Swt. kepada kita karena sesungguhnya dengan mendengar kita dapat menikmati indahnya dunia. Tidak banyak juga ada orang yang tidak dapat menikmati indahnya dunia dengan pendengarannya dikarenakan tuna rungu atau tuli dan bahkan ada yang tidak dikaruniai telinga.

Daftar Rujukan :
§  Aryulina, Diah, dkk. 2007. Biologi 1 SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Esis.
§  Kirana, Candra, S.Pd. Kreatif XB untuk SMA/MA kelas X Semester Genap. Klaten : Viva Pakarindo
BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN TAPE SINGKONG
Bab I
Pendahuluan
1.1.  Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang semakin pesat. Salah satu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sering diterapkan adalah bioteknologi. Bioteknologi merupakan pemanfaatan berbagai prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, sistem, atau proses biologis untuk menghasilkan atau meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.
Secara umum bioteknologi dikelompokkan menjadi dua, yaitu bioteknologi tradisional dan bioteknologi modern. Bioteknologi tradisional ini terus mengalami perkembangan hingga ditemukannya struktur DNA yang diikuti dengan penemuan lainnya. Dengan ditemukannya struktur DNA dan berkembangnya ilmu pengetahuan tentang DNA, muncullah bioteknologi modern.
Namun pada penerapannnya bioteknologi tradisional ternyata ada beberapa hal yang harus diperhatikan dikarenakan kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai masalah yang melingkupi perkembangan teknologinya dan tidak terlepas juga dari bioteknologi tradisional. Salah satu contohnya yaitu pada pembuatan tape singkong yang akan dibahas pada makalah ini.

1.2.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas :
1.    Apa yang dimaksud dengan bioteknologi tradisional singkong?
2.    Apa yang menjadi masalah dari bioteknologi tradisional pembuatan tape singkong?
3.    Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah bioteknologi tradisional pembuatan tape singkong?
4.    Bagaiman mekanisme yang digunakan dalam bioteknologi tradional pembuatan tape singkong?

1.3.  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari rumusan masalah diatas adalah untuk mengetahui :
1.      Definisi bioteknologi tradisional.
2.      Apa sebenarnya masalah dari bioteknologi tradisional pembuatan tape singkong.
3.      Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah bioteknologi tradisional pembuatan tape singkong.
4.      Mekanisme dalam bioteknologi tradional pembuatan tape singkong.

1.4.  Batasan Masalah
Dalam makalah ini terbatas hanya membahas pada definisi bioteknologi tradisional termasuk tentang bioteknologi tradisional pembuatan tape singkong, masalah dari bioteknologi tradisional pembuatan tape singkong beserta solusi untuk menangani maslah tersebut, dan juga kami mebrikan informasi seputar mekanisme bioteknologi tradisional pembuatan tape singkong.


Bab II
Pembahasan
2.1.  Definisi Bioteknologi Tradisional Pembuatan Tape Singkong
Bioteknologi tradisional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroba, proses biokimia, dan proses genetik yang terjadi secara alami untuk  menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan manusia melalui cara fermentasi.
Adapun ciri-ciri dari bioteknologi tradisional, yaitu :
·      Dilakukan hanya berdasarkan pada pengalaman yang diwariskan turun temurun.
·      Dilakukan tanpa metode dan prinsip-prinsip ilmiah.

Tidak ada komentar: